Biarawati Australia Ajukan Banding Ke Pemerintah Filipina
Biarawati asal Australia, Suster Patricia Fox yang terancam dideportasi dari Filipina lantaran bergabung dalam aksi unjuk rasa politik melawan pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte terus berjuang untuk tetap tinggal di negara tersebut.
Suster Patricia Anne Fox mengajukan mosi untuk peninjauan kembali pada Senin (23/7/2018) menyusul perintah deportasi oleh Biro Imigrasi Filipina minggu lalu.
Ini sangat melelahkan, sangat menguras pikiran, tetapi karena saya tahu saya benar saya terus melanjutkan perlawanan ini, "katanya.
Tapi, ya, tentu saja itu melelahkan. "
Sekretaris Departemen Kehakiman Filipina Menardo Guevarra mengatakan deportasi terhadap suster Patricia Fox tidak akan diberlakukan saat dia naik banding.
Suster Patricia Fox, 71, adalah koordinator ordo suster Katolik Roma dan telah bekerja untuk warga miskin di Filipina selama sekitar 27 tahun, dengan mengadvokasi hak asasi manusia dan kesejahteraan kaum buruh.
Biro Imigrasi Filipina mengatakan bahwa pihaknya juga ingin melarang Suster Patricia Fox kembali ke negara itu karena melanggar persyaratan visa misi keagamaannya.
Pengacaranya, Maria Sol Taulo, mengatakan tindakan itu akan menjadi preseden yang berbahaya.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata