Biarkan Waktu Menguji Keputusan Sri Mulyani
Rabu, 19 Mei 2010 – 18:35 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada Kabinet Gotong Royong, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, menilai berbagai keputusan besar yang telah diambil oleh Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan merupakan sebuah proses ritual pribadi yang berimplikasi terhadap 200 juta lebih rakyat Indonesia. Karena menurut Dorodjatun, biarlah waktu menjawab keputusan yang pernah diambil Sri Mulyani. Dalam perspektif keilmuan, lanjut Guru Besar FE UI itu, konsep semestinya dipahami oleh seluruh komponen bangsa sebagai perwujudan terhadap seluruh situasi yang terjadi. Namun persoalan dengan sendiri semakin rumit ketika konsep diharuskan berhadapan dengan persoalan politik yang bermuara kepada tindakan kompromi.
"Kalau Ani salah dalam mengambil keputusan, maka 200 juta lebih rakyat Indonesia akan sengsara dan saya sendiri juga pernah berada dalam situasi sulit sebagaimana yang dialami oleh Ani. Semua akan diuji oleh waktu," kata Dorodjatun Kuntjoro-Jakti saat ditemui di sela-sela perpisahan Sri Mulyani dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI di kampus Salemba, Rabu (19/5).
Baca Juga:
Lebih lanjut mantan Dubes RI untuk AS itu menilai Sri Mulyani adalah sosok yang konsisten menggunakan konsep sebelum mengambil sebuah keputusan. "Ani sudah membiasakan hal tersebut semenjak dia menjadi Direktur LPEM UI," ungkap Djatun lagi.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian pada Kabinet Gotong Royong, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, menilai berbagai keputusan besar yang telah
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK, Ada yang Cawe-Cawe, Dinilai Sangat Merusak
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo