Biasa Kayuh Sepeda ke Sekolah 5 Km dan Cari Kayu Bakar Bantu Keluarga
Mereka sudah diupayakan mendapat bedah rumah. Namun, karena tanah yang ditempati adalah bagian dari proyek Irigasi Bali, sehingga belum bisa diusulkan mendapatkan bantuan bedah rumah.
Meski begitu, mereka sudah menerima raskin dan Madri mendapat beasiswa. Sehari-hari keluarga miskin ini tidur dalam gubuk yang jadi satu dengan dapur dengan dua kasur dan tikar.
Beruntung, kondisi keluarga miskin ini kemarin mendapat perhatian dari Polres Jembrana.
Melalui Jumat Berbagi, Wakapolres Jembrana Kompol AA Rai Laba bersama Kapolsek Melaya Kompol Ketut Darmita dan Babinkamtibmas, Babinsa dan Kadus Palarejo mengunjungi mereka dan memberikan bantuan.
“Kami prihatin dengan kondisi siswi dan keluarganya seperti ini. Kami juga salut dengan semangatnya. Jadi mari bersama-sama kita bantu,” uncap Rai Laba usai menyerahkan bantuan.(*/mus/chi)
Kehilangan satu tangan akibat diamputasi dan hidup di bawah garis kemiskinan, tak membuat Ni Luh Madri patah semangat. Siswi kelas III SMPN
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara