Biasanya Moreira Suka Usil, Jelang Dieksekusi Teriak-teriak
Gularte Sering Membenturkan Kepala ke Tembok
Senin, 19 Januari 2015 – 14:58 WIB

UPAYA TERAKHIR : Pengacara Utomo Karim (kanan) bersama asisten Dhimaz di depan Lapas Besi Nusakambangan, persinggahan terakhir napi sebelum dieksekusi Minggu (18/1). Foto: Ilham Dwi/Jawa Pos
Suasana sel terlihat makin suram karena bangunan tua. Beberapa sel di sana adalah sisa bangunan zaman Belanda. Lapas Besi, misalnya. Selnya dibangun pada 1929.
Soal kebersihan, Lapas Pasir Putih terbilang cukup terjaga. Tidak ada sampah berceceran di ruangan maupun di halaman. Lapas Besi juga bersih, termasuk saat Jawa Pos mengintip ke sel isolasi. Ada tempat sampah berwana biru di sudut ruangan yang kondisinya bagus. (*/c4/kim)
PENJAGAAN Pulau Nusakambangan cukup ketat menjelang pelaksanaan eksekusi lima terpidana mati, Minggu dini hari. Namun, Jawa Pos berhasil masuk di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu