Biasanya Panen Cabai 3 Ton, Kin Hanya 10 Kilo

jpnn.com, TERNATE - Harga cabai, khususnya jenis nona, yang terus menurun membuat para petani di Kota Ternate, Maluku Utara, mengalami kerugian besar.
Dahlan Kharie, petani asal Kelurahan Kastela, mengatakan, harga cabai yang biasanya Rp 50 ribu per kilogram kini menjadi Rp 30 ribu.
Situasi makin pelik karena tanamannya diserang penyakit cacar dan cabai kering.
“Kami sudah keluarkan tenaga, beli pupuk, dan sebagainya. Namun, tanaman rusak terkena penyakit dan harganya juga anjlok,” kata Dahlan.
Dia menambahkan, tanaman rusak karena curah hujan yang tinggi, tanah yang bermasalah, dan bibit yang kurang bagus.
“Petugas sudah datang mengambil sampel tanah untuk diteliti. Namun, hasilnya hingga saat ini belum diketahui,” tuturnya.
Dia menjelaskan, biasanya 6.000 cabai nona yang ditanam menghasilkan 3-6 ton sekali panen. Namun, saat ini paling tinggi satu ton.
“Bahkan panen terakhir hanya sepuluh kilogram,” tambah Dahlan.
Harga cabai, khususnya jenis nona, yang terus menurun membuat para petani di Kota Ternate, Maluku Utara, mengalami kerugian besar.
- Harga Pangan Masih Bergejolak, tetapi Perlahan Turun
- Harga Pangan Sejumlah Komoditas Stagnan Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram
- Jelang Lebaran, Harga Pangan, Mulai dari Cabai hingga Daging Meroket
- Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Gubernur Luthfi Dorong Pemerataan Pasokan
- Harga Cabai Makin Pedas jelang Lebaran 2025, Daging Sapi Apa Kabar?