Biasanya Rp 60 Ribu, Sekarang Jadi Rp 200 Ribu

Yoyon menambahkan, dari hasil beberapa wawancara dengan para pedagang, umumnya menyampaikan bahwa gagal panen menjadi penyebab utama kenaikan harga cabai.
"Kita akan kaji dulu, apakah betul karena gagal panen atau penyebab lainnya seperti
penyaluran yang terhambat karena kenaikan bahan bakar atau permainan distributor," tambahnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Abdul Madjid Ikram mengatakan, TPID dan Pemerintah Kota Cirebon akan terus mendorong pelaku usaha untuk memasok barang sehingga tidak mengalami kekosongan yang berakibat kenaikan harga.
"Untuk pasar induk juga harus tetap menyuplai dan menyediakan pasokan," ujarnya.
Terkait harga cabai yang masih tinggi, dirinya menghimbau kepada masyarakat sementara tidak mengkonsumsi cabai terlebih dulu.
"Minggu lalu masih 100 ribu ya yang cabai rawit merah, sekarang ada yang 200 ribu mungkin itu yang kualitas terbaik. Kami sarankan untuk sementara beli cabai olahan atau kemasan saja yang harganya relatif stabil," katanya.
Hadir pula dalam sidak tersebut, Dinas Pangan Pertanian Kelautan Perikanan, drh Maharani Dewi.
Harga rawit merah atau yang sering disebut 'cabai setan' tembus Rp 200 ribu per kilogram, Kamis (12/1).
- Pelaku Pelecehan Terhadap Remaja di Mal Cirebon Dipukuli Warga
- Main Alkohol Bareng Teman, Bocah 12 Tahun Terbakar
- Harga Pangan Sejumlah Komoditas Stagnan Tinggi
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rawit Masih Rp 91.600 Per Kilogram
- Malam H-2 Lebaran Jalur Pantura Cirebon Masih Dipadati Pemudik
- Pasar Murah di Kalteng: Gubernur Agustiar Menggratiskan 140 Ribu Paket Sembako