Biasanya Sehari Setelah Harga BBM Naik, Lainnya Ikut
Di salah satu toko peralatan pertanian yang ada di Kelurahan Mojopanggung, kenaikan harga barang juga masih belum diterapkan. Namun, kata Ririn si pemilik toko, harga beberapa jenis obat tanaman sudah dikabarkan naik.
Hanya saja Ririn belum berani menaikkan harga barang-barang tersebut. Dia memilih untuk menghabiskan stok barang yang ada sebelum mengambil barang dengan harga baru.
”Saya sudah dikabari harganya naik, jenis obat-obat tanaman. Naiknya lumayan, bisa sampai Rp 10 ribu tiap item. Kalau pupuk saya rasa akan tetap, tidak bisa sembarangan menaikkan. Cuma nanti ekspedisinya saja yang biasanya terlambat,” jelas Ririn.
Sedangkan di salah satu toko sembako di Jalan HOS Cokroaminoto, sementara harga-harga juga masih terpantau stabil. Rahmah, pemilik toko menjelaskan jika harga beras, gula, dan telur masih stabil. Beras premium masih di kisaran harga Rp 57 ribu sampai Rp 59 ribu untuk yang kemasan 5 kilogram.
Kemudian gula masih di harga Rp 11.500 per kilogram dan telur masih di harga Rp 23 ribu. ”Kalau barang pokok biasanya patokannya beras. Setelah beras naik, biasanya semua naik. Biasanya kalau setelah BBM naik sehari setelahnya sudah ada kenaikan, tapi sementara ini belum,” tegasnya.
Terkait kenaikan tersebut Humas PLN Banyuwangi Didik Hendro Utomo mengatakan, tarif dasar listrik juga belum mengalami kenaikan. Jika mengacu kepada komitmen pemerintah, Didik memastikan hingga tahun depan tarif listrik tidak akan mengalami kenaikan.
”Kenaikan di PLN biasanya terkait inflasi, kurs dolar, dan harga BBM. Tapi kembali lagi kita juga mengacu kepada kebijakan pemerintah, janjinya sampai tahun depan tarif tidak naik,” tandasnya. (fre/aif/c1)
Dampak kenaikan harga BBM nonsubsidi, sejumlah barang kebutuhan pokok diprediksi bakal ikut naik sepekan ke depan.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Harga Pertamax Naik, Komisi VI: Menjaga Potensi Pemasukan Negara
- Resmi, Pertamina Naikkan Harga Pertamax Mulai Hari Ini
- Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik Per 2 Agustus, Pertamax Tetap
- Harga Pertamax Series Dinilai Layak Dinaikkan Agar tak Membebani APBN
- Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang