Biaya Besar, Simkari Kejaksaan Dianggap Tak Optimal
Senin, 14 November 2011 – 02:02 WIB
JAKARTA - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), meminta Komisi III DPR RI untuk mengawasi dan mendorong percepatan proses penerapan Sistem Informasi Manajemen Kejaksaan Republik Indonesi (Simkari). Sebab, sistem berbasis online untuk publik itu justru berjalan sangat lambat. Dibeberkannya, alokasi anggaran pengadaan perangkat keras Simkari pada tahun 2011 sebesar Rp 8,4 milyar. Sedangkan untuk tahun 2012 sebesar Rp 5,3 milyar. Selanjutnya pada anggaran tahun 2013, pengadaan perangkat keras Simkari dipatok Rp 5,3 milyar.
Koordinator Investigasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, menyatakan bahwa sistem ini sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an. Namun realisasinya justru tersendat-sendat. "Ini bisa sangat menghambat reformasi birokrasi di Kejaksaan," kata Uchok kepada JPNN, Minggu (13/11).
Apalagi, lanjut Uchok, anggaran untuk reformasi birokrasi yang disediakan negara untuk Kejaksaan sangat besar. Dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 26 Tahun 2010 tentang Rincian Anggaran belanja Pemerintah Pusat tahun 2011, Kejaksaan Agung mendapat alokasi anggaran untuk pengadaan perangkat keras Simkari dan penunjang operasionalnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), meminta Komisi III DPR RI untuk mengawasi dan mendorong percepatan proses penerapan
BERITA TERKAIT
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- Tim Gabungan Siap Amankan 335 Gereja saat Perayaan Natal di Bali
- Puncak Kenaikan Penumpang di Terminal Amplas Diprediksi Pada 22 Desember 2024