Biaya Ekspor Furnitur Semakin Murah
Kamis, 03 Agustus 2017 – 09:42 WIB
Nilai ekspor mebel Indonesia turun dari USD 2,6 miliar pada 2015 menjadi USD 2,2 miliar pada tahun berikutnya.
Tahun ini, nilai ekspor ditarget kembali ke USD 2,6 miliar.
Hingga semester pertama, nilai ekspor baru mencapai USD 700 juta.
Sementara itu, Direktur PT Kurnia Anggun Yohannes Soemarno juga mengapresiasi pencabutan syarat sertifikat phytosanitary atau sertifikat kesehatan tumbuhan oleh Badan Karantina Pertanian.
Aturan itu sebelumnya berlaku untuk impor plywood, venner, particleboard, waferboard, medium density fibreboard (MDF), high density fibreaboard (HDF), dan sampel furnitur. (vir/c24/noe)
Pelaku usaha furnitur di Jawa Timur boleh tersenyum lega.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Ekspor Furnitur Meroket, Amerika Serikat Jadi Salah Satu Pangsa Pasar Menarik
- Dio Living Siap Kenalkan Furnitur Lokal ke Pasar Global
- Pak Ganjar Takjub Perusahaan Furnitur di Bangunan Tua itu Sudah Mendunia
- Ekspor Furnitur asal Jawa Tengah ini Masih Berjalan di Tengah Pandemi Corona
- Bea Cukai Hadiri Ekspor Perdana Furnitur ke Uni Emirat Arab
- Lewat Pelabuhan Patimban Pemerintah Berharap Bisa Mengefisienkan Biaya Ekspor