Biaya Konsultan Proyek Pemerintah Perlu Ditinjau Ulang
Kamis, 05 Mei 2011 – 04:24 WIB
JAKARTA - Anggaran untuk pekerjaan konsultan dalam proyek-proyek pemerintah di bidang infrastruktur di Kementrian Pekerjaan umum sudah semestinya ditinjau ulang. Pasalnya, penempatan pos dana untuk konsultan itu diduga dijadikan modus untuk menilep uang negara. Mulyadi pun menunjuk kasus korupsi proyek Water Resources and Irrigation Management Project (WISMP) di Kementrian PU. Kasus itu menyeret warga negara Italia bernama Giovanni Gandolfi yang menjadi konsultan proyek, serta pegawai Kementrian PU yang menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK).
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR, Mulyadi, pihaknya menemukan banyak kejanggalan terkait keberadaan konsultan bagi proyek-proyek kementrian PU. Mulyadi mengatakan, banyak pekerja konsultan di kementerian Pekerjaan Umum yang tidak memiliki basis kinerja.
Baca Juga:
"Keberadaan pekerja konsultan seharusnya segera dievaluasi karena diduga banyak yang tidak jelas indentitas maupun manfaatnya dalam pekerjaan. Dana konsultan yang terbesar itu terutama ada di Direktorat Jendral Tata Ruang dan Direktorat Jendral Cipta Karya,” ujar Mulyadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (4/5).
Baca Juga:
JAKARTA - Anggaran untuk pekerjaan konsultan dalam proyek-proyek pemerintah di bidang infrastruktur di Kementrian Pekerjaan umum sudah semestinya
BERITA TERKAIT
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Vasanta Group Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Flipster Hadirkan Penarikan Kripto Bebas Biaya Melalui Kolaborasi BNB Chain