Biaya Logistik Indonesia Tinggi, Wamen BUMN: Harus Integrasi Pelabuhan

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perlu adanya integrasi pelabuhan untuk menekan biaya logistik Indonesia yang tinggi.
Menurut dia, biaya logistik nasional saat ini masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama di ASEAN.
Hal itu, salah satunya karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar, sehingga biaya logistiknya pun beragam mulai dari laut, darat, pergudangan, stok, dan suplai lainnya.
"Untuk itu integrasi pelabuhan ini menjadi sebuah keharusan karena menimbulkan beberapa dampak yang positif," kata Kartika Wirjoatmodjo dalam raker dengan Komisi VI DPR RI yang ditayangkan secara virtual, Rabu (30/6).
Kartika menjelaskan integrasi logistik berdampak positif pada pelayanan dan efesiensi penurunan cost diberbagai area fungsional pengelolaan.
"Juga memberikan fokus berbeda kepada fungsi-fungsi yang ada di Pelindo," ujarnya.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menyebutkan biaya logistik di Indonesia mencapai 23,5 persen dari PDB Indonesia.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia yang hanya 13 persen dari PDB.
Kementerian BUMN menjelaskan perlu adanya integrasi pelabuhan untuk menekan biaya logistik Indonesia yang tinggi
- Transjakarta Perpanjang Waktu Operasional Menuju Stasiun, Pelabuhan, dan Terminal
- Untuk Ketiga Kalinya FW BUMN Gelar Mudik Gratis Naik KA Wisata
- Bersama Kementerian BUMN, SIG Hadirkan Sobat Aksi Ramadan
- Pelindo Berbagi Ramadan 2025 Kembali Digelar di Seluruh Wilayah Kerja
- Angin Segar dari Erick Thohir, Kementerian BUMN Kaji Pemberian Kompensasi BBM Gratis
- Pelabuhan Berbasis Listrik Mulai Dilirik untuk Menekan Emisi di Sektor Maritim