Biaya Pembangunan Ibu Kota Negara Berpotensi Melonjak Berkali Lipat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama mengatakan biaya membangun Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur, berpotensi melonjak berkali-kali lipat dari prediksi awal.
Dia menjelaskan bahwa angka Rp 490 triliun, barulah hitungan kebutuhan pemerintah.
Namun, tegas dia, dalam realisasinya bisa menjadi meningkat dua hingga tiga kali lipat.
“Contohnya dalam proyek kereta cepat Bandung-Jakarta yang pada perhitungan awalnya hanya Rp 60 triliun namun kini realisasinya mencapai lebih dari Rp 100 triliun," kata Suryadi Jaya Purnama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/10).
Suryadi berpandangan Rancangan Undang-Undang IKN bukan sebagai agenda mendesak, terlebih di tengah kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil akibat pandemi Covid-19.
Dalam pembahasan internal pemerintah, kata dia, pemerataan pembangunan menjadi salah satu alasan untuk memindahkan ibu kota negara.
Namun, Suryadi menyatakan bahwa naskah akademik tersebut tersebut seharusnya dapat dipelajari terlebih dahulu oleh publik.
"Semua masyarakat tentu ingin mengetahui apa permasalahan di Jakarta?" katanya.
Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama mengatakan biaya membangun Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur, berpotensi melonjak berkali-kali lipat dari prediksi awal.
- Munas III Forkonas PP DOB: Syaiful Huda Kembali Terpilih Aklamasi
- Pemilihan Ketum IKA PMII Diharapkan jadi Momentum Mempererat Persaudaraan
- Martin Manurung DPR Minta Pemerintah Segera Selesaikan Konflik Antara PT TPL dan Masyarakat Adat
- Tantangan Bagi Kepala Daerah Baru, Rahmat Saleh Ingatkan 4 Hal Penting Ini
- Ketua Fraksi PKS Mengajak Parlemen Inggris Menghentikan Penjajahan Israel Atas Palestina
- Peneliti Ungkap Sejumlah Poin Positif UU Minerba