Biaya Penitipan Anak Makin Mahal, Warga Australia Enggan Tambah Momongan

"Biaya penitipan anak lebih mahal dari pembayaran cicilan rumah saya," kata Lina yang harus mengeluarkan AU$ 24.000, atau sekitar Rp 220 juta setiap tahunnya.
Dengan pengeluaran sebesar AU$ 15.000, sekitar Rp138 juta per tahun, Maya Linden menitipkan anaknya di layanan penitipan anak selama empat hari setiap pekannya.
Besarnya biaya ini membuatnya langsung membuatnya tidak ingin punya anak lagi.
"[Mahalnya biaya penitipan anak] menjadi salah satu faktor saya dan suami ingin hanya punya satu anak."
"Karena kami sadar pola didikan apa yang kami mau berikan kepada anak, kami tahu beban yang harus dipertimbangkan ketika membesarkan anak dan kami merasa tidak dapat memberikan semuanya ini kepada dua anak."
Sekolah "bergengsi" cenderung lebih murah

Victoria University di Melbourne menemukan bagi para orangtua Australia dengan pendapatan rata-rata, biaya penitipan anak cenderung lebih mahal daripada biaya pendidikan sekolah swasta.
Malah, ditemukan jika biaya penitipan anak bagi keluarga di Australia menjadi yang tertinggi di dunia.
Beberapa ibu di Australia menolak untuk memiliki anak kedua, setelah melihat biaya layanan penitipan anak yang semakin mahal
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Krisis Telur, Sampai Terpaksa Impor
- Pemerintah Australia Umumkan Anggaran Baru, Ada Kaitannya dengan Migrasi