Biaya Perawatan Gigi di Australia Selangit, Bali Jadi Alternatif Murah
Tracy King punya gigi yang rusak, sangat menyakitkan karena sejak usia 20 tahun ia tidak pernah ke dokter gigi akibat mahalnya biaya perawatan gigi di Australia.
Ditambah ia harus minum obat stereoid untuk kondisi autoimunnya yang juga membuat giginya rusak.
"Gigi saya menjadi sangat rapuh, jadi ketika saya makan bisa jadi retak," katanya.
Perempuan asal Queensland berusia 49 tahun ini juga pernah minder, kadang harus menutup mulutnya dengan tangannya saat berbicara.
"Ini mempengaruhi rasa percaya diri saya ketika tampil di depan umum karena tuntutan pekerjaan, ketika berbicara dan melatih orang atau presentasi, kita harus terus-menerus tersenyum dengan mulut tertutup," kata Tracy.
Untuk perawatan dari dokter gigi Australia, termasuk veneer pada gigi atasnya, yang paling murah saja mencapai AU$12,500, atau lebih dari Rp125 juta.
"Tentu saja ini membuat tabungan habis," katanya.
Tracy sudah sering bolak-balik ke Bali selama bertahun-tahun, karena ia memutuskan untuk melakukan perawatan giginya di sana saat sedang liburan.
Tracy tidak pernah ke dokter gigi sejak usianya 20-an karena biaya ke dokter gigi di Australia yang mahal
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter
- Jujur, Nova Arianto Kurang Puas Timnas U-17 Indonesia Imbang Melawan Australia