Biaya Politik 2014 Tetap Mahal
Jadi Jalan Masuknya Para Pemilik Modal
Kamis, 19 April 2012 – 06:14 WIB
Menurut Arif, satu-satunya cara yang masih mungkin dilakukan adalah mendorong dibuatnya peraturan KPU yang mengharuskan pembiayaan parpol dilaporkan secara transparan dan terbuka secara berkala. "Masa kampanye ini kan dimulai 16 bulan sebelum pemilu. Laporan belanja kampanye bisa dilakukan setiap empat atau lima bulan sekali kepada KPU dan diumumkan kepada publik. Biar parpol tidak aneh-aneh," tutur politikus PDIP itu.
Laporan parpol tersebut dibuat di setiap level, mulai nasional (pusat), provinsi, sampai kabupaten dan kota. "Hanya cara ini yang paling dimungkinkan," tegas Arif.
Saat pembahasan RUU Pemilu, PDIP termasuk yang ngotot meminta adanya pembatasan dana belanja kampanye caleg. "Sekarang ini belanja pribadi tidak terkontrol," cetusnya. (dyn/pri/c9/ari)
JAKARTA - Calon anggota legislatif (caleg) yang memiliki kantong cekak perlu berpikir ulang untuk maju dalam Pemilu 2014. Politik biaya tinggi diperkirakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi