Biaya Produksi Naik, Peternak Ayam Kelabakan
jpnn.com, JAKARTA - Peternak ayam tengah menghadapi kesulitan karena biaya produksi semakin mahal dan sulit didapatkan.
Di tengah merosotnya hanya jual telur dan ayam, peternak kesulitan mendapatkan pasokan pakan ternak.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Petelur Nasional Jawa Tengah Suwardi menyebutkan, harga bahan baku semakin tinggi.
Sebab, peternak berebut pasokan jagung dengan pengusaha pabrik pakan ternak. Harga jagung bisa mencapai Rp 4.900 per kilogram. Padahal, harga acuannya hanya Rp 4.000 per kilogram.
”Kami minta pemerintah menyediakan jagung karena kami sulit bersaing dengan pabrik,” ujar Suwardi, Kamis (27/9).
Menurut dia, pasokan jagung untuk bahan baku ternak terbatas lantaran ada kegagalan panen jagung di Jawa Tengah.
Jumlahnya bisa mencapai 60 persen pada semester pertama. Ada pula kegagalan 50 persen karena musim kering pada panen semester kedua.
Apalagi, pembagian bibit jagung dari Kementerian Pertanian juga tidak tersalurkan dengan baik.
Peternak ayam tengah menghadapi kesulitan karena biaya produksi semakin mahal dan sulit didapatkan.
- Peternak Mandiri Diminta Bentuk Asosiasi & Pemerintah Bantu Promosi
- Beras Belum Beres, Harga Telur dan Ayam Meroket
- Terguncang karena Pandemi, Kini Usaha Ini Berkembang Berkat 'BRI KlasterkuHidupku'
- Peternak Ayam di Asia Diminta Tidak Menggunakan Kandang Baterai, Ini Alasannya
- Peternak Mandiri Rugi Rp 62 Miliar Per Pekan, KPUN Minta Aturan DOC Dievaluasi
- Zulhas Sebut Harga Telur dan Bawang di Pasar Natar Lampung Sangat Murah