Biaya Sekolah Penerbangan Mahal, APPI Minta Kemenhub Turun Tangan
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Penerbangan Indonesia (APPI), Soenaryo menyayangkan jumlah pilot di Indonesia yang tidak berbanding lurus dengan kapasitas jumlah penerbangan.
"Kita minta pemerintah menjembatani kebutuhan pilot di sekolah penerbangan," harap Soenaryo usai menghadiri workshop APPI dan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Dirjen Perhubungan Udara di Jakarta, Kamis (5/11).
Menurutnya, pemerintah bisa menjadi penghubung antara maskapai penerbangan dengan sekolah pilot melalui lembaga keuangan atau perbankan. Permasalahan kurangnya pilot, salah satunya dipicu karena mahalnya biaya sekolah penerbangan di Indonesia yang bisa mencapai sekitar Rp 700 juta.
Untuk meringankan biaya tersebut, pemerintah bisa menjaminkan sejumlah uang melalui lembaga keuangan. Nantinya bisa dicicil oleh para pilot jika nanti sudah bekerja, dengan cara memotong gaji perbulan.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada perbankan atau lembaga keuangan yang mau menjaminkan uangnya karena tidak payung hukum. Karenanya APPI berharap pemerintah turun tangan untuk melindungi dasar payung hukumnya.
"Sampai sekarang nggak ada perbankan yang mau berikan pinjaman uangnya, karena payung hukumnya nggak ada. Mereka bersedia kalau ada payung hukumnya," tandas Soenaryo. (chi/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Penerbangan Indonesia (APPI), Soenaryo menyayangkan jumlah pilot di Indonesia yang tidak berbanding lurus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025
- Tingkatkan Profit UMKM Lewat Digitalisasi dan Pelatihan Pasar
- Dukung Reformasi Berkelanjutan di Bea Cukai, Bappisus Tekankan Pentingnya Kolaborasi