Biaya Sewa Rumah di Australia Makin Naik, Terutama di Sydney dan Melbourne

"Walaupun kenaikan harga sewa yang terhitung lambat bisa menjadi tanda pergerakan di pasar sewa, ini bukan berita baik bagi penyewa," ujar kepala peneliti CoreLogic Eliza Owen.
"Harga sewa masih tinggi di banyak ibu kota dan daerah pinggiran, tapi keterisiannya rendah."
Eliza mengatakan harga sewa naik perlahan karena semakin banyak orang mulai mengiklankan properti mereka.
Lebih dari 50.000 properti yang disewakan diiklankan empat minggu sebelum tanggal 11 Desember, menjadi angka tertinggi dalam 10 bulan terakhir.
"Namun, penting untuk memahami meski iklan sewa bertambah, jumlahnya masih 13,8 persen lebih rendah dari rata-rata lima tahun sebelumnya di periode yang sama," kata Eliza.
Harga sewa akan naik di kota besar
Sementara itu, situs PropTrack telah merilis data pasar sewanya yang turut mengonfirmasi tren serupa.
Menurut datanya, nilai tengah biaya sewa Australia melonjak ke angka 6,7 persen di nominal AU$480 (Rp5,1 juta) per minggunya.
"Kalau melihat Sydney dan Melbourne, pada dasarnya, harga sewa di kedua kota ini tidak sering naik selama pandemi," ujar direktur peneliti ekonomi REA, Cameron Kusher.
Para pemilik rumah di Australia telah menaikkan harga sewa rumah jauh lebih tinggi dibandingkan di tahun 2022
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya