Biaya Top Up Tak Sesuai dengan Semangat Cahsless Society

"Kalau ada biaya top up justru bisa jadi blunder yang berujung pada distrust. Sebab, masyarakat yang mustinya mendapat insentif dari kelebihan-kelebihan e-money, justru mendapat disinsentif. Jelas, itu tidak elok," tegas politikus Gerindra ini.
Lebih jauh, distrust masyarakat bisa berujung pada sentimen negatif terhadap GNNT. Dia berharap jangan sampai publik sampai berpikir bahwa biaya top up menjadi semacam alat perbankan untuk menarik dana dari masyarakat.
"Perbankan itu adalah institusi dengan aset yang besar. Image itulah yang musti tetap dijaga. Jangan sampai rusak hanya gara-gara uang receh," harapnya.
Sebab, tambah Heri, pengenaan biaya top up itu lebih menguntungkan perbankan ketimbang masyarakat. Pasalnya, bank sudah menerima uang sebelum transaksi terjadi.(fat/jpnn)
Anggota Komisi XI DPR Heri Gunawan mengomentari pengenaan biaya atas transaksi top up e-money
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- bank bjb Permudah Penukaran Uang Jelang Lebaran Lewat SERAMBI
- Cadangan Devisa Turun Tipis Dipengaruhi Pembayaran Utang Pemerintah
- Bobby Nasution Batal Hadiri Pisah Sambut Walkot Medan, Gerindra: Jangan Dibesar-besarkan
- Menjelang Idulfitri, BI Jabar Siapkan Rp14,5 Triliun Uang Baru
- Legislator Gerindra Ajak Masyarakat Pakai BBM Pertamina, Jamin Tidak Ada Oplosan
- Sambut Bulan Ramadan, Kader Partai Gerindra Jakarta Bagikan Ribuan Paket Beras Kepada Warga Kemayoran