Biaya Transportasi tak Bisa Sepenuhnya Dijadikan Penyebab Utama Harga Produk Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Transportasi Bambang Haryo Soekartono (BHS) mengatakan biaya logistik tak bisa dikonotasikan sebagai biaya transportasi dan tak bisa sepenuhnya dijadikan penyebab utama harga produk meningkat.
"Pada faktanya, biaya transportasi itu hanya mengambil porsi kecil pada biaya logistik. Pengaruhnya tidak signifikan. Bisa dikatakan pengaruh biaya transportasi domestik hanya mengambil 1/4 dari total keseluruhan biaya logistik," kata BHS.
Dia memaparkan yang pertama mengambil pengaruh besar pada harga produk adalah inventory atau persediaan.
"Kaitannya, persediaan ini sangat berpengaruh pada harga barang. Sesuai dengan teori supply and demand. Jika demand lebih banyak dibandingkan supply, maka ya harganya menjadi mahal. Jadi kalau cadangan barang itu menurun, sudah pasti harga akan naik," ucapnya.
Faktor lainnya yang berpengaruh pada biaya logistik adalah pergudangan, pengemasan atau packaging, pengelolaan pesanan, dan layanan pada pelanggan.
"Pergudangan dan seluruh item ini mengambil porsi yang besar dalam biaya logistik," ucapnya lagi.
Komponen selanjutnya adalah pajak, baik pajak dari barang atau pajak dari alat transportasi beserta nilai premi asuransinya.
Belum lagi, jika produk yang didistribusikan tersebut adalah bahan-bahan yang memiliki tingkat kadaluarsa cepat.
Untuk transportasi khususnya moda transportasi laut biayanya sudah cukup murah, tetapi dari sisi transportasi daratnya mahal.
- Kemenhub Buka Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Wamenhub Suntana
- Menko AHY Minta Ada Sistem Peringatan Dini Terhadap Transportasi Selama Nataru
- Kembangkan Sistem Transportasi dan Smart City di Indonesia, PT TKDN Gandeng Cudo
- Halte Revo Resmi Diluncurkan, Dukung Fasilitas Transportasi
- Tegas, Kemenhub Beri Tanda Merah untuk Bus yang Tak Layak Jalan
- Timpang, Tarif Tol Cibitung-Cilincing Dinilai Perlu Ditinjau Ulang