Biayanya Sangat Berat Kalau Tertulari COVID-19, Apalagi Nanti Tidak Mau Divaksinasi

Biayanya Sangat Berat Kalau Tertulari COVID-19, Apalagi Nanti Tidak Mau Divaksinasi
Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH bersama Penyintas COVID-19 Icha Atmadi, S.T. Foto: covid19goid

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan upaya testing, tracing, dan treatment, serta edukasi 3M guna menekan penularan COVID-19.

Pemerintah juga menanggung biaya perawatan rumah sakit bagi pasien COVID-19, yang berdasarkan hasil survei menunjukkan rata-rata dikeluarkan biaya perawatan Rp 184 juta per orang.

Selain biaya yang besar, masyarakat yang kena dampak COVID-19 tidak bisa bekerja secara produktif sehingga menurunkan pendapatan mereka.

Belum lagi kerugian apabila ada warga negara yang meninggal di usia produktif, beban biaya keluarga yang ditinggalkan pasien.

“Apabila bisa disipilin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman), dan pemerintah aktif menjalankan 3T (tracing, testing, treatment), kita dapat menghemat kerugian negara yang lebih besar lagi, kita bisa menghemat sampai Rp 500 triliun, dan menggunakannya untuk membangun ekonomi Indonesia," kata Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH seperti dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19.

Hasbullah adalah Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Prof. Hasbullah menyarankan untuk disiplin menjalani protokol kesehatan 3M. Kalau nanti sudah ada vaksin, tambah dengan vaksin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News