Bibi di Tengah Badai Kontroversi dan Korupsi
jpnn.com, TEL AVIV - Di jalanan Israel, kerap ada tanda yang menunjukkan lokasi pernikahan. Sepekan lalu, entah siapa, membuat tanda serupa di Kota Lod yang menunjukkan arah ke pusat unit kepolisian Lahav 433. Itu adalah unit khusus yang menyelidiki kasus korupsi.
Tanda itu bertulisan ’’Menuju ke penyelidikan Bibi dan Sara”. Bibi adalah panggilan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang telah menjabat empat periode. Dan, Sara adalah nama sang istri.
Belakangan, sorotan untuk kasus korupsi yang membelit Netanyahu dan istri memang kian tajam. Itu diperburuk ulah kontroversial putra sulungnya dari pernikahannya dengan Sara, Yair, yang dikenal kasar dan bergaya hidup hedon.
Rabu lalu (2/8), Sara, perempuan ketiga yang dinikahi Netanyahu, menjalani pemeriksaan selama beberapa jam. Itu terkait penggunaan uang negara untuk keperluan di rumah pribadi serta pembayaran pengasuh untuk ayahnya.
Netanyahu memang tak ikut dipanggil untuk proses interogasi. Tapi, sangat mungkin panggilan itu segera datang. Sebab, mantan kepala stafnya dulu, Ari Harow, telah membuat kesepakatan dengan Kejaksaan Agung Jumat lalu (4/8).
Harow akan bersaksi melawan Netanyahu. Sebagai imbalannya, Harow yang terlibat skandal korupsi tersebut tidak akan mendekam di balik jeruji besi. Dia hanya dikenai hukuman pelayanan masyarakat selama 6 bulan dan denda USD 193 ribu atau setara Rp 2,6 miliar.
’’Saya tidak memperhatikan keributan di belakang dan saya akan terus bekerja untuk Anda,’’ ujar Netanyahu dalam video yang diunggah di akun Facebook beberapa jam setelah berita kesepakatan Harow dan Kejaksaan Agung Israel beredar.
Harow akan bersaksi tentang hadiah-hadiah mahal yang diterima Netanyahu dari para pengusaha. Atau yang oleh pihak kepolisian dinamai Case 1000.
Di jalanan Israel, kerap ada tanda yang menunjukkan lokasi pernikahan. Sepekan lalu, entah siapa, membuat tanda serupa di Kota Lod yang menunjukkan
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Sekjen PBB Mengecam Keras Serangan Mematikan Israel di Gaza Utara
- Drone dari Lebanon Menghantam Kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu
- GP Ansor Kecam Israel Lakukan Genosida di Levant, Desak PBB Bertindak