Bicara di Dialog KADIN, Ganjar Tawarkan Ide Kepastian Hukum & Hilangkan Monopoli BUMN
jpnn.com, JAKARTA - Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo memaparkan visi dan misinya di bidang ekonomi pada dialog bertitel ‘Menuju Indonesia Emas 2045’ yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) di Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).
Dalam dialog di Djakarta Theater itu, Ganjar menjelaskan idenya tentang pembangunan ekonomi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju.
Ganjar menuturkan hal pertama yang menjadi prioritasnya jika kelak menjadi presiden ialah penegakan dan kepastian hukum.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023 itu menegaskan penegakan dan kepastian hukum penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7 persen.
Capres yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu mencontohkan korupsi di sektor perpajakan yang menyebabkan negara kehilangan pendapatan.
"Soal pajak, misalnya, beberapa kasus kemarin memukul kita semua dan membuat kepercayaan masyarakat turun. Maka ini tidak boleh terjadi lagi. Penegakan hukum harus ditegakkan," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, penegakan hukum juga demi kepastian hukum. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu mengatakan banyak pengusaha yang merasa dikejar-kejar urusan pajak meski sudah membayarnya dengan benar.
"Kita memang harus mengoptimalkan pajak, tetapi tidak boleh memeras. Kalau dia sudah bayar pajak, ya, sudah, jangan dikejar-kejar terus dan dicari-cari kesalahannya,” imbuhnya.
Ganjar Pranowo memaparkan visi dan misinya di bidang ekonomi pada dialog bertitel ‘Menuju Indonesia Emas’ yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN).
- ASABRI Gelar Program TJSL Restorasi
- Indonesia Re Rayakan Hari Ibu dengan Berbagai Kegiatan, Seru
- Indonesia Re Raih Anugerah BUMN Informatif Berkat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Investasi Triliunan Perlu Kepastian Regulasi, Industri Petrokimia Perlu Perhatian Pemerintah