Bicara di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati Singgung Pembatasan Penggunaan AI

Bicara di Hadapan Rektor se-Rusia, Megawati Singgung Pembatasan Penggunaan AI
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di St.Petersburg University (SPBU), Rusia, Rabu (18/9). Dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, RUSIA - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan tentang perlunya pembatasan terhadap penggunaan Artificial Intelligence (AI) agar tidak disalahgunakan sebagai alat pembunuh massal.

Dia berkata demikian saat pidato di hadapan rektor universitas se-Rusia, di St.Petersburg University (SPBU), Rabu (18/9).

Para rektor hadir di acara Forum Kemitraan yang dilaksanakan SPBU dalam memperingati 300 tahun usia salah satu kampus terbaik di Rusia itu.

Megawati kemudian diundang sebagai pembicara kunci berjudul Artificial Intelligence, Kemanusiaan, dan Konflik Peradaban.

Awalnya, wanita 77 tahun itu dalam pidato mengajak dunia mendengarkan suara kemanusiaan yang sempat disampaikan tokoh agama dunia Paus Fransiskus.

Paus, kata dia, pernah mengatakan perkembangan teknologi termasuk melalui kecerdasan buatan, seharusnya tidak bisa menjadi mesin pembunuh otonom.

“Dalam pandangan Paus Fransiskus, keputusan yang menyangkut nasib kehidupan umat manusia tidak boleh digantikan dengan mesin yang tidak memiliki jiwa kemanusiaan itu. Saya sangat sependapat dengan pernyataan tersebut,” ujar putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu, Rabu.

Megawati menyatakan manusia punya kebijaksanaan yang dipadukan dengan pikiran dan perasaan dalam membuat kebijakan menyangkut kemanusiaan.

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan tentang perlunya pembatasan terhadap penggunaan Artificial Intelligence (AI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News