Bicara di UIN Makassar, Ketua DPD RI Sebut Presidential Threshold Banyak Mudaratnya

Baca Juga: Bikin Geleng-geleng, Pria Asal Lamongan Tukar Mobil Ratusan Juta dengan Sepasang Love Bird
Selanjutnya, kata LaNyalla, presidential threshold berpotensi memundurkan kesadaran dan partisipasi politik rakyat. Banyak pemilih yang memilih golput karena calon mereka tidak mendapat tiket kontestasi.
Berikutnya, LaNyalla, partai kecil cenderung tidak berdaya di hadapan partai besar. Akibatnya, mereka ikut saja tentang keputusan capres-cawapres yang akan diusung bersama.
"Inilah yang saya katakan, presidential threshold bukan saja menghalangi putra-putri terbaik bangsa untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih dan memilih, tetapi juga menghalangi kader partai politik, hanya karena partainya tidak memiliki suara yang mencukupi untuk mengusung kader terbaiknya," ujar LaNyalla.
Oleh karena itu, LaNyalla berharap dengan adanya amendemen kelima konstitusi, maka putra-putri terbaik yang non-partisan bisa dipilih untuk dicalonkan sebagai presiden. (*/jpnn)
LaNyalla menyebut partai kecil cenderung tidak berdaya di hadapan parpol besar sehinga ikut saja tentang keputusan capres.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- Sultan Minta Pelindo II Atasi Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dengan Skala Penuh
- Gubernur Pramono Bebaskan PBB, Senator Fahira Idris: Kado Indah untuk Warga Jakarta