Bicara Empat Mata, SBY- JK Siap Berkompetisi
Jumat, 24 April 2009 – 16:27 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjelaskan bahwa dirinya dan Wapres Jusuf Kalla (JK) akan berkompetisi pada Pilpres 8 Juli 2009 mendatang. Kendati begitu, SBY tak ingin roda pemerintahan terganggu, utamanya hingga akhir komitmen 20 Oktober 2009.
Hal itu disampaikan SBY pada rapat koordinasi terbatas Kabinet Indonesia Bersatu yang dihadiri para menteri dan gubernur di Gedung Utama Setneg, Istana Jakarta, Jumat sore (24/4). “Saya dan Wapres mengadakan pertemuan khusus sebagai dua sahabat dekat yang selama ini menjalankan roda pemerintahan. Sebagaimana diketahui kami, berdua akan saling berkompetisi, saya calon presiden dari Demokrat dan Wapres sebagai capres dari Golkar,” papar SBY.
Baca Juga:
Kendati begitu, lanjut SBY, dirinya dan JK sudah berbicara empat mata. “Tadi dari pembicaraan dari hati ke hati kami berdua, telah ada kata sepakat untuk berkompetisi dengan baik, mengutamakan kepentingan dengan membangun iklim baru di negara ini. Jangan sampai kompetisi membuat jarak diantara satu sama lain.”
Selain itu, terang SBY, hubungan pribadinya dengan JK tak akan berubah meski akan berhadapan pada Pilpres mendatang. “Dalam hubungan saya dengan Pak JK, tetap bekerjasama seerat-eratnya, tidak ada perubahan apapun dalam menjalankan pemerintahan. Kalau nanti salah satu dari kami berkunjung ke daerah, jangan sampai ada perbedaan dalam pemerintahan,” cetusnya.
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjelaskan bahwa dirinya dan Wapres Jusuf Kalla (JK) akan berkompetisi pada Pilpres 8 Juli 2009
BERITA TERKAIT
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni
- Jokowi Sebut Lebih 80 Paslon Minta Dukungan untuk Memenangkan Pilkada
- Kompak Dukung Agustiar-Edy, Warga Murung Raya Siap Membawa Kemenangan
- Jokowi dan Prabowo Dukung Paslon Pilwakot Kupang Christian Widodo dan Serena
- Pj Gubernur Apresiasi Deklarasi Pilkada Damai oleh Keluarga Besar Pujakesuma Sumut
- Poltracking Ungkap Sejumlah Kejanggalan oleh Dewan Etik Persepi