Bicara Lembut, Bersikap Tegas
Sabtu, 10 April 2010 – 07:24 WIB

Roza Otunbayeva. Foto: Reuters.
"Penting (bagi Moskow) bertemu dan melakukan wawancara dengan dia (Otunbayeva) dalam jabatannya sebagai pemimpin sementara," ujar Juru Bicara Putin, Dmitry Peskov, seperti dilansir The Christian Science Monitor.
Menurut dia, dalam wawancara dengan penguasa Kremlin itu, Otunbayeva menegaskan bahwa kelompoknya telah mampu mengendalikan situasi di dalam negeri. Setelah memenangkan dukungan Moskow, jalan bagi Otunbayeva mendapatkan pengakuan Barat terbuka lebar.
Apalagi, aktivis kelahiran Osh tersebut menjamin militer Negeri Paman Sam akan tetap punya basis di negerinya. Kamis lalu, dia mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Kyrgyztan akan mempertahankan Pusat Transit AS di Manas (sebelumnya dikenal sebagai Pangkalan Manas), yang digunakan AS untuk mendukung misi militernya di Afghanistan.
Beberapa pakar politik Kyrgyzstan memandang Otunbayeva sebagai sosok politikus moderat yang tangguh. Meski tidak menganut paham radikal dan lembut dalam bertutur, pemimpin oposisi itu sangat tegas. Terutama, dalam melawan korupsi, nepotisme dan gerakan antidemokrasi. Prinsip itu pula yang memaksa dia memutuskan hubungan politik dengan mantan Presiden Askar Akayev pada 2004.
BISHKEK - Selama sedikitnya enam bulan ke depan, nama Roza Otunbayeva tidak akan bisa dipisahkan dari Kyrgyzstan. Berkat kerusuhan di Bishkek, hanya
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi