Bicara soal KPK, Bambang Widjojanto: Kezaliman Paling Besar Terjadi di Situ
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto angkat bicara terkait pertanyaan yang beredar di media sosial dan diduga berasal dari tes wawasan kebangsaan (TWK).
Bambang menyebutkan perbandingan dalam pertanyaan tersebut tidak tepat jika dibandingkan dengan pengalaman para pegawai KPK bekerja selama ini
"Membandingkan yang tidak apple to apple," kata Bambang Widjojanto yang akrab disapa BW itu saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (3/6).
Dia juga menyebutkan pertanyaan TWK itu digunakan untuk menjustifikasi pegawai yang sudah lama bekerja di lembaga antirasuah itu.
"Dengan satu, dua, tiga, lima, dan sepuluh pertanyaan seperti itu seolah-olah sudah tahu orang ini performanya seperti apa. Itu enggak bisa bos," lanjut pendiri KontraS tersebut.
Lantas, BW menyebutkan TWK tersebut berupa sebuah kezaliman bagi pegawai KPK ada yang sudah bekerja 15 tahun.
"Orang 15 tahun mewakafkan nyawanya dan matanya, terus dipecundangi oleh satu TWK, itu zalim betul. Kezaliman paling besar terjadi di situ," sambungnya.
BW juga mempertanyakan tujuan dari pengalihan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menilai pertanyaan TWK dibuat untuk menjustifikasi pegawai KPK
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Viral Uang Gepokan, Bupati Lampung Timur Dilaporkan ke KPK
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK