Bicara Stunting, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Peran Dokter Kandungan Sangat Penting
jpnn.com, PALEMBANG - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebut peran dokter obsteri dan ginekologi (obgyn) atau lebih dikenal dengan sebutan dokter kandungan sangatlah penting dalam memberikan edukasi mengenai stunting pada masyarakat, terutama calon pengantin perempuan dan calon ibu.
Pj Gubernur Agus Fatoni menyampaikan itu dalam kegiatan Gala Dinner 5th Regional Obgyn Sumatera Update (ROSADE) di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (21/4).
“Peran Bapak atau Ibu sangat penting dalam memberi edukasi bahwa bayi stunting itu perlu mendapat makanan dengan gizi yang cukup," kata Agus Fatoni dalam keterangan resminya, Senin (22/4).
Selain itu, kata Agus Fatoni, peran PKK dan posyandu di desa-desa maupun kelurahan-kelurahan sangatlah penting.
Sebagai informasi, angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Fatoni menilai angka kematian ibu dan bayi perlu menjadi perhatian bersama.
“Tentu tantangan ibu dan calon bayi menuju kelahiran yang sehat menjadi tantangan kita bersama, baik pemerintah maupun para dokter. Oleh karena itu, kebersamaan sangatlah penting terutama dalam menangani stunting,” ujar Fatoni.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sendiri telah mencanangkan Gerakan Penanganan Stunting Serentak se-Sumatera Selatan (GPSSS).
Peran dokter obgyn atau lebih dikenal dengan sebutan dokter kandungan sangat penting dalam memberikan edukasi mengenai stunting pada masyarakat
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen
- Kolaborasi KAI Properti-Korem 044: Resmikan Besemah 44 untuk Sumsel Berkelanjutan
- Mendagri Tito Ungkap Ada Program Stunting Anggarannya Rp 10 M, tetapi Sampai ke Rakyat Rp 2 M