Bidan Desa PTT dan Penyuluh di Atas 35 Tahun tak Bisa Jadi PNS

jpnn.com - JAKARTA- Desakan bidan desa PTT dan penyuluh pertanian agar pemerintah mengangkat pekerja berusia di atas 35 tahun menjadi PNS ditolak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Menurut Kabid Penyiapan Perumusan Kebijakan Pengadaan SDM Aparatur KemenPAN-RB Supardiyana, permintaan tersebut sulit dilaksanakan karena bertentangan dengan UU Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Bidan dan penyuluh itu masuk kategori pelamar umum. Aturannya, untuk pelamar umum maksimal usianya 35 tahun,” kata Supardiyana kepada JPNN, Kamis (24/3).
Dia menyebutkan, semestinya para bidan desa PTT yang mengabdi di bawah 2005 sudah masuk honorer kategori satu (K1) dan kategori dua (K2). Kalaupun tidak masuk, para bidan yang berusia di bawah 35 tahun bisa mendaftar CPNS lewat jalur umum. Masalahnya, kesempatan itu tidak dimanfaatkan bidan desa.
"Mereka memang mengabdi sudah belasan tahun. Kenapa dalam rentang waktu 2004 sampai sekarang tidak ada upaya mengikuti seleksi CPNS baik kategori umum maupun K1 dan K2," ujarnya.
Sedangkan untuk penyuluh pertanian, sambung Supardiyana, tidak masuk K1 dan K2 karena masa kerjanya di atas 2005. Jalan satu-satunya bagi penyuluh menjadi PNS adalah ikut tes pelamar umum bagi yang berusia di bawah 35 tahun. Sedangkan lebih 35 tahun ikut seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).
"Jadi bidan desa dan penyuluh berusia di atas 35 tahun tidak bisa diangkat PNS. Mereka hanya bisa di-P3K-kan," tandasnya. (esy/jpnn)
JAKARTA- Desakan bidan desa PTT dan penyuluh pertanian agar pemerintah mengangkat pekerja berusia di atas 35 tahun menjadi PNS ditolak Kementerian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BBPVP Bandung & Yayasan Inovasi Muda Indonesia Beri Pelatihan di Sektor Green Jobs
- Kades Kohod Dijebloskan Polisi ke Sel
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Meluncurkan Program P2L
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum