Bidan Desa PTT: Pak Jokowi, Kami Jadi Sapi Perah Oknum Dinkes
![Bidan Desa PTT: Pak Jokowi, Kami Jadi Sapi Perah Oknum Dinkes](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20161014_090840/090840_137123_205735_589144_Bidan_Demo_d.jpg)
jpnn.com - JAKARTA--Pungli bukan hanya dirasakan di dunia usaha.
Bidan PTT juga mengalami itu. Setiap perpanjangan kontrak, bidan desa dimintakan uang pelancar agar bisa mengantongi SK Menteri Kesehatan.
Ironisnya, para pelaku pungli adalah para pejabat Dinkes yang notabene menjadi bagian dari instansi layanan publik.
Ketum Forum Bidan Desa (Forbides) PTT (Pusat) Indonesia Lilik Dian Ekasari mengungkapkan, di banyak daerah salah satunya Sumatera Utara, semua urusan pakai uang tunai.
"Pungli sudah jadi rahasia umum bagi bidan desa di Sumatera Utara. Tapanuli Tengah, Labuhan Batu Utara, Labuhan Batu Selatan, Langkat, Padang Lawas, dan lainnya. Pungli itu jadi mantra oknum Dinkes yang menjadikan bidan desa PTT sebagai sapi perahan, tiap kali perpanjangan kontrak kerjanya," terang Lilik kepada JPNN, Jumat (14/10).
Kondisi ini menimpa bidan desa PTT selama bertahun-tahun.
Itu sebabnya tuntutan hak kepastian kerja sebagai CPNS terus diperjuangkan agar tidak dijadikan mesin ATM lagi.
"Pak Jokowi, kami tidak mau lagi dijadikan sapi perah oleh pejabat Dinkes. Setiap tiga tahun kami harus mengeluarkan uang puluhan juta untuk mendapatkan SK Menkes," tandas Lilik. (esy/jpnn)
JAKARTA--Pungli bukan hanya dirasakan di dunia usaha. Bidan PTT juga mengalami itu. Setiap perpanjangan kontrak, bidan desa dimintakan uang
- Irjen Sandi: Kapolri Berkomitmen Jaga Muruah Institusi Dengan Terus Bebenah
- Eks Staf Ahli DPD yang Laporkan Senator RAA ke KPK Merasa Diintervensi
- Mahasiswi FKPU Asal Maluku Raih Hak Paten Kesehatan Kulit Safe Skin Edu
- Soal Efisiensi Anggaran DPR, Said PDIP Mengaku Sudah Berteriak dari Dahulu
- Benny Wullur Sebut Pengadilan Keliru Menyita Aset Milik Perusahaan Kliennya
- KPK, Kejagung, Polri Didemo Lagi, Desak Usut Tuntas Kasus Hasto