Bidan PTT Pusat Ingatkan Presiden Jokowi Atas Tuntutan Mereka
jpnn.com - JAKARTA - Bidan PTT Pusat terus akan menyuarakan hak mereka agar segera diangkat menjadi CPNS.
Selain itu, aksi nasional Forbides PTT (Pusat) Indonesia baru-baru ini, di Istana Negara serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), adalah untuk mendesak kembali agar negara jangan turut melanggengkan para pelaku pungli.
"Dengan mengundur-undurkan waktu pengumuman dan pengangkatan CPNS 42.245 bidan desa PTT (Pusat) sama saja membiarkan para politikus busuk dan birokrat busuk menggagalkan kapasitas Presiden Joko Widodo, untuk menyelesaikan satu persatu problem bangsa ini, dari masalah kesehatannya," ujar Ketum Forum Bidan Desa (Forbides) PTT (Pusat) Lilik Dian Ekasari kepada JPNN, Sabtu (15/10).
Untuk itulah Forbides PTT (Pusat) Indonesia kembali mengingatkan kepada Presiden RI Joko Widodo agar mendengar tuntutan mereka.
Berikut tiga tuntutan yang mereka minta:
1. Forbides PTT (Pusat) Indonesia turut bersama Presiden RI untuk terus menerus menyerukan perlawanan dan penghapusan politik ladang pungli di Indonesia. Agar Indonesia merdeka dari preman berseragam dinas.
2. Presiden Jokowi jangan tunda-tunda lagi. MenPAN-RB Asman Abnur, lakukan segera. Pastikan seluruh bidan desa PTT (Pusat) sebanyak 42.245 orang untuk segera diumumkan Oktober 2016, dan agar memproses pemberkasan NIP.
Agar mulai 1 Januari 2016, bidan desa bisa bekerja dengan tenang dan lebih produktif!
JAKARTA - Bidan PTT Pusat terus akan menyuarakan hak mereka agar segera diangkat menjadi CPNS. Selain itu, aksi nasional Forbides PTT (Pusat) Indonesia
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak