Biden Kecam Penembakan, tetapi Tak Akan Berhenti Serang Trump

jpnn.com, LAS VEGAS - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengulangi seruannya untuk menurunkan suhu dalam politik. Namun, dia juga mengisyaratkan akan terus menyerang rivalnya, Donald Trump.
Pernyataan sikap politik tersebut disampaikannya dalam pidato kampanye pertama sejak upaya pembunuhan terhadap Trump.
“Hanya karena kita harus menurunkan suhu dalam politik kita yang berkaitan dengan kekerasan tidak berarti kita harus berhenti mengatakan kebenaran,” kata Biden pada Selasa (16/7) saat berpidato di konvensi Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP) di Las Vegas.
Biden menuturkan bahwa sudah waktunya untuk melakukan perbincangan penting di negara tersebut karena politik menjadi terlalu panas.
Sebagaimana yang sering dijelaskan selama masa kepresidenannya, dirinya menekankan pentingnya tanggung jawab untuk menurunkan suhu politik dan mengutuk kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kita harus ingat – di Amerika, kita bukanlah musuh. Kita adalah teman. Kita adalah sesama warga Amerika,” ucapnya.
Mengingat upaya pembunuhan terhadap Trump yang terjadi pada Sabtu (13/7) lalu, Biden mengatakan dia bersyukur bahwa mantan presiden tersebut tidak terluka parah dan mengirimkan doa kepadanya dan keluarganya.
Namun, Biden kemudian mengkritik Trump karena rekam jejaknya dalam bidang ekonomi, layanan kesehatan, kekerasan bersenjata, dan banyak masalah lainnya.
Biden kemudian mengkritik Trump karena rekam jejaknya dalam bidang ekonomi, layanan kesehatan, kekerasan bersenjata, dan banyak masalah lainnya
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas
- Sarifah Desak Pemerintah Tetapkan Dubes untuk AS guna Hadapi Kebijakan Tarif Impor Trump
- AMPI Lihat Peluang Besar dari Kebijakan Impor Prabowo
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani