Biden Sebut Kebangkitan Taliban Masalah Bagi China dan Iran
jpnn.com, WASHINGTON DC - Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa dia yakin China akan mencoba untuk membuat kesepakatan dengan Taliban setelah kelompok militan itu merebut kekuasaan di Afghanistan pada 15 Agustus.
Ketika ditanya apakah dia khawatir China akan mendanai kelompok yang dikenai sanksi oleh AS tersebut, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa China memiliki masalah nyata dengan Taliban.
"Jadi mereka akan mencoba melakukan beberapa kesepakatan dengan Taliban, Saya yakin. Seperti halnya Pakistan, Rusia, dan Iran. Mereka semua mencoba mencari tahu apa yang perlu dilakukan sekarang," ujar Biden.
Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di G7 telah sepakat untuk mengoordinasikan respons mereka terhadap Taliban.
Washington telah memblokir akses Taliban ke dana cadangan Afghanistan, yang sebagian besar dipegang oleh Federal Reserve New York, untuk memastikan kelompok itu memenuhi janjinya dalam menghormati hak-hak perempuan serta hukum internasional.
Tetapi, para ahli mengatakan banyak dari pengaruh ekonomi itu akan hilang jika China, Rusia, atau negara lain memberikan dana kepada Taliban.
Italia, saat ini merupakan ketua G20 --yang mencakup juga China dan Rusia-- mencoba untuk menyelenggarakan pertemuan virtual kelompok negara-negara ekonomi utama itu mengenai Afghanistan.
Namun, sejauh ini tidak ada pengumuman soal tanggal penyelenggaraan. Aspek itu menunjukkan ada perselisihan di dalam kelompok tersebut.
Presiden AS Joe Biden menilai China dan Iran punya masalah besar setelah Taliban berhasil menguasai Afghanistan
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Pemerintahan Sederhana
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Lihat, Sikap Mayor Teddy Saat Prabowo Memperkenalkannya ke Joe Biden