Bidik AUM Rp 45 Triliun
Selasa, 31 Januari 2012 – 11:02 WIB
JAKARTA - PT Manulife Asset Management membidik dana kelolaan sebesar Rp 45 triliun. Kondisi itu berarti mengalami lonjakan proyeksi pertumbuhan 25 dari posisi sebelumnya dikisaran Rp 36 triliun. Target itu dipastikan tidak sulit dicapai mengingat perseroan bakal meluncurkan produk reksadana baru. ”Secara keseluruhan pertumbuhan itu akan disupport seluruh produk perseroan,” ungkap Putut Endro Andanawarih, Direktur Investment Specialist Manulife Asset Management, di Jakarta, Senin (30/1). Guna mendukung bidikan target itu, kalau tidak ada perubahan tahun ini perseroan berencana meluncurkan sekitar empat produk baru reksadana.
Putut menyebut pertumbuhan dana kelolaan (asset under management/AUM) itu bakal berjalan sesuai skenario. Secara keseluruhan lini produk manajemen akan tumbuh serempak. Di mana rata-rata, perseroan mengklaim pertumbuhan itu tidak jauh dari kisaran 25 persen meski pada faktanya akan ada perbedaan. ”Namanya juga usaha. Yang penting kita kerja dengan keras merealisasikan target,” imbuh Putut.
Baca Juga:
Ia menjelaskan selama ini reksadana saham masih menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan AUM. Dimana reksadana saham berkontribusi di atas 50 persen dan disusul kemudian reksadana pendapatan tetap menyumbang antara 20-30 persen serta sisanya Campuran. ”Sepanjang tahun ini mungkin komposisinya tidak banyak bergeser,” jelas Putut.
Baca Juga:
Produk baru itu terdiri dari reksadana pendapatan tetap, saham, dan campuran. Ini sekaligus akan melengkapi dua produk tahun lalu yaitu produk khusus institusi dan reksadana saham dengan mata uang asing.
JAKARTA - PT Manulife Asset Management membidik dana kelolaan sebesar Rp 45 triliun. Kondisi itu berarti mengalami lonjakan proyeksi pertumbuhan
BERITA TERKAIT
- Dukung Industri Kopi Nasional, BNI Gandeng PMO Kopi & Kakao Nusantara
- Ini 10 Merek Motor Listrik dengan TKDN tertinggi
- Dengan Program Ini, Bank DKI Permudah Pengurus Masjid Bertransaksi Perbankan
- Percepat Digitalisasi UKM, Accurate dan RAKUS Jalin Kerja Sama Strategi
- Pengembangan Bioethanol Harus dengan Harga Terjangkau Agar Banyak Peminat
- Harga Kripto Turun, Ini Analisis Pakar soal Penyebabnya