Bidik Kokas, Bakrie Rangkul Borneo
Rabu, 02 November 2011 – 01:51 WIB
Menurutnya, perseroan juga menjaminkan dua aset tambang yang ada, arus kas perseroan, dan saham Bumi Plc yang dijadikan objek transaksi untuk memperoleh pinjaman bertenor lima tahun tersebut. "Pinjaman inisenior loan, syaratnya tidak macam-macam," tegasnya.
Hingga akhir September 2011, modal BORN tercatat sebesar USD 900 juta dan aset kas senilai USD 230 juta. Sementara jumlah utang perseroan mencapai USD 70 juta. Pinjaman ke Standard Chartered dirasa tidak akan membebani neraca perseroan.
Samin mengaku, sudah sejak lama berniat membeli kepemilikan di salah satu perusahaan tambang milik grup Bakrie. Dua bulan sebelum Borneo melakukan penawaran umum perdana saham (IPO), Samin mengakui, pihaknya berniat melakukan merger dengan salah satu perusahaan tambang grup Bakrie. "Dua bulan setelah kami IPO, kami menawar untuk membeli BRMS sebesar USD 1,8 miliar secara tunai, tapi penawaran kami ditolak," akunya.
Sementara itu, bagi Bakrie, dana yang didapat dari BORN senilai USD 1 miliar untuk pembelian saham Bumi Plc itu akan digunakan untuk membayar utang senilai total USD 1,38 miliar kepada konsorsium Credit Suisse. "Sesuai dengan rencana jangka pendek BNBR untuk?deleveraging, dengan masuknya Borneo, kita akan mendapatkan cash sebesar USD 1 miliar," ujar Bobby.