Bidik Misi Diperluas Hingga Program Profesi
Ditarget Berlaku Mulai 2014 untuk Guru dan Dokter
Minggu, 31 Maret 2013 – 07:40 WIB
Mantan rektor ITS itu mencontohkan, mahasiswa bidik misi yang lulus fakultas kedokteran itu masih membutuhkan biaya pendidikan untuk melanjutkan ke program profesi. Dia menilai dengan kondisi ini, mahasiswa bersangkutan masih butuh difasilitasi oleh bidik misi.
’’Ingat penerima bidik misi ini adalah keluarga tidak mampu. Jadi untuk mengambil biaya untuk pendidikan profesi juga mengalami hambatan,’’ paparnya. Nuh menegaskan jika mahasiswa yang lulus fakultas kedokteran (S.Ked) belum boleh bekerja atau berpraktik sebagai dokter.
Contoh lainnya adalah untuk mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP). Nuh mengatakan untuk menjadi seorang guru profesional, lulusan FKIP wajib meneruskan mengambil program profesi guru. Untuk mengambil program profesi guru selama satu tahun itu, dibutuhkan ongkos yang tidak murah.
Nuh mengatakan mahasiswa dari keluarga miskin tidak perlu khawatir dengan keberlanjutan program bidik misi. Dia mengatakan walaupun tahun depan mendikbudnya kemungkinan besar diganti, program ini tetap berjalan. ’’Sebab bidik misi termasuk program afirmatif yang tertuang dalam UU Dikti,’’ katanya.
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus memoles program beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (Bidik Misi). Diantara
BERITA TERKAIT
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation