Bikin Defisit APBN Melebar, Ini Lho Pos-pos Belanja Negara 2021
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan belanja negara hingga akhir Februari 2021 sebesar Rp 282,7 triliun dari Rp 279,4 triliun atau tumbuh 1,2 persen (yoy) yaitu pada periode sama tahun lalu.
Menurut Sri Mulyani, angka realisasi tersebut merupakan 10,3 persen dari target APBN yaitu Rp 2.750 triliun.
“Memang sedikit lebih rendah dari sisi pertumbuhannya 2,8 persen (tahun lalu) tapi dari sisi level lebih tinggi karena tahun lalu Februari kami membelanjakan Rp 279,4 tahun ini Rp 282,7 triliun,” papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Selasa (23/3).
Dia membeberkan, realisasi belanja Rp 282,7 triliun itu berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 179,7 triliun atau 9,2 persen dari target sebesar Rp 1.954,5 triliun dengan rincian belanja K/L Rp 97 triliun dan belanja non K/L Rp 82,7 triliun.
Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan, belanja K/L itu mencapai 9,4 persen dari target sebesar Rp 1.032 triliun, sedangkan realisasi belanja non K/L merupakan sembilan persen dari target yaitu Rp 922,6 triliun.
"Untuk belanja K/L meliputi belanja pegawai Rp 29,2 triliun atau 10,9 persen dari target Rp 268 triliun namun terkontraksi 0,8 persen (yoy) dibandingkan Februari tahun lalu Rp 29,4 triliun," kata dia.
Kemudian, lanjut Sri Mulyani, belanja barang Rp 18,2 triliun atau lima persen dari target Rp 360,8 triliun dan mampu tumbuh 13,5 persen (yoy) dari Februari tahun lalu, yakni sebesar Rp 16 triliun.
"Ini karena didukung pelaksanaan vaksinasi," papar dia.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan belanja negara hingga akhir Februari 2021 sebesar Rp 282,7 triliun.
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Sikap Keuangan
- Kemenkeu Satu
- Ekonom Percaya Kabinet Merah Putih Dipilih Berdasarkan Profesionalisme