Bikin Geger Pertemuan G20 di Bali, Menlu Rusia Dianggap Tidak Tahu Adat

Bikin Geger Pertemuan G20 di Bali, Menlu Rusia Dianggap Tidak Tahu Adat
Menlu Rusia Sergei Lavrov melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu China Wang Yi di Denpasar, Kamis (7/07/2022), di sela-sela Pertemuan Puncak Menlu Negara G20.  (Kemenlu Rusia: via REUTERS)

jpnn.com, BALI - Wakil Uni Eropa menyebut Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tidak menghormati pertemuan G20 karena meninggalkan ruangan ketika peserta lain masih berbicara.

Perwakilan Tinggi Uni Eropa (EU) Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan (HRVP) sekaligus Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell itu mengomentari  Lavrov  yang segera meninggalkan ruang Pertemuan Menlu G20 (G20 Foreign Ministers’ Meeting/FMM) yang diselenggarakan di salah satu hotel di Nusa Dua, Bali, setelah ia selesai berbicara menyampaikan pandangan Rusia.

Lavrov tidak mendengarkan pemaparan dari menteri lain yang berbicara setelah gilirannya.

“Dia berbicara kemudian pergi tanpa memberikan penjelasan apa pun. Tidak mendengarkan menteri yang lain (berbicara) dan menghindari segala jenis interaksi maupun diskusi,” kata Borrell kepada beberapa media usai FMM G20 di Nusa Dua, Jumat  (8/7) malam.

Sikap Lavrov, menurut Borrell, menunjukkan bahwa dia tidak menghormati pertemuan G20 dan tidak hadir untuk mencari solusi atas konflik Rusia dengan Ukraina—yang disorot dalam pertemuan tersebut sebagai salah satu tantangan global saat ini, selain pandemi COVID-19.

Borrell mengungkapkan bahwa pertemuan itu berlangsung secara sopan, tetapi juga dalam suasana emosional karena membahas masalah hidup dan mati orang-orang dalam perang di Ukraina.

Borrell juga menyinggung krisis pangan, sebagai dampak perang, yang akan mengejutkan banyak negara di dunia jika perang tidak segera diakhiri.

“Dan bukan hanya Ukraina yang menderita karenanya,” ujar dia.

Aksi Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada pertemuan G20 di Bali membuat banyak peserta kesal. Apa yang terjadi sih?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News