Bikin Kelompok Kerja untuk PSK Dolly-Jarak
jpnn.com - TEGALSARI - Pelatihan tahap kedua untuk PSK Dolly dan Jarak berakhir kemarin (4/4). Dengan rampungnya kegiatan itu, kini Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya berencana membuat kelompok kerja yang berisi alumnus peserta pelatihan tersebut. Mereka akan diberdayakan untuk mengerjakan orderan dari dinas-dinas dalam lingkup Pemkot Surabaya.
Kabid Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Dinsos Surabaya Dedi Sosialisto mengatakan, dirinya sudah berbicara dengan ketua RW 10 dan 6. Mereka menanyakan kelanjutan seusai pelatihan. Mereka menyayangkan bila tidak ada tindak lanjutnya. "Langsung kami buat kelompok kerja. RW juga membantu mengoordinasikan," jelasnya. Kelompok kerja dibentuk sesuai dengan RW masing-masing. Satu RW bisa diisi 5-10 anggota kelompok. Setiap kelompok akan membuat karya atau masakan yang berbeda-beda.
Dedi berharap kelompok kerja itu seperti di Dupak Bangunsari. Di eks lokalisasi yang masuk wilayah Kecamatan Krembangan tersebut, ada 25 kelompok kerja. Mereka membuat kerajinan batik, katering dan laundry. "Alhamdulilah, mereka sudah bisa mendapatkan pemasukan dari profesi yang baru itu," ucapnya.
Camat Sawahan Muslich Hariadi mengatakan, warga sekitar lokalisasi prostitusi juga butuh pelatihan. Sebab, jika Dolly dan Jarak ditutup, akan ada ratusan bahkan ribuan penganggur. Pihaknya sudah memetakan jenis pekerjaan yang ada di lokalisasi terbesar di Surabaya itu. Ada sekitar 34 jenis pekerjaan. Antara lain, linmas, PKL, dan buruh cuci. (aph/ai/mas)
TEGALSARI - Pelatihan tahap kedua untuk PSK Dolly dan Jarak berakhir kemarin (4/4). Dengan rampungnya kegiatan itu, kini Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali