Bikin Pusing, Distribusi Air PDAM Belum Merata

Namun, peningkatan tersebut membuat masyarakat tengah kota semakin boros. Penggunaan rata-rata air pada Juli lalu mencapai 30 meter kubik per pelanggan per bulan.
Tiga bulan setelahnya meningkat hingga 36 meter kubik. Bahkan, banyak yang tagihan airnya berada di atas 50 meter kubik per bulan.
"Adus tambah dienak-enakno. Tapi, yang jauh tetap tidak kebagian," kata Mujiaman.
Solusi yang bisa ditempuh adalah perubahan skema tarif. Sebelumnya para peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengusulkan perubahan tarif PDAM.
Di 10 meter kubik pertama air digratiskan. Sebab, jumlah tersebut menjadi hak dasar air yang sudah ditetapkan PBB.
Nah, penggunaan air setelah hak dasar dimahalkan. "Memang ini salah satu solusinya supaya yang boros berhemat. Saya sepakat dengan teman-teman ITS," jelas alumnus Teknik Kimia ITS tersebut.
Jika terjadi penghematan besar-besaran di wilayah tengah kota, dia yakin air yang diproduksi dapat memenuhi kebutuhan daerah pinggiran.
Saat ini air yang dijual PDAM mencapai 20 juta meter kubik. Jumlah itu cukup untuk mengaliri 3 juta penduduk.
Sudah bayar tarif PDAM tapi tetap tidak dapat air
- Sopir Dirut PDAM Meninggal, Ratusan Karyawan langsung Ikut Rapid Test
- Dimakan Usia, Pipa PDAM Ngagel Bocor
- Duh, Gara-Gara Air PDAM Mati Pengeluaran Warga Naik Segini
- PDAM Siapkan Zona Air Minum di 50 Titik
- Warga Pertanyakan Perubahan Kategori PDAM
- Rekategori Membuat Tarif PDAM Seribu Pelanggan Berubah