Bikin Pusing, Lembaga Survei Harus Diatur
Kamis, 03 November 2011 – 16:10 WIB
"Menurut saya ke depan karena banyaknya lembaga survey ada titipan tertentu dan kurang independen tentunya perlu kita atur. Survey itu kan kegiatan ilmiah yang tidak boleh ada penggiringan-penggiringan opini negatif. Kalau lembaga survey saling menyerang kan tidak bagus dan membingungkan rakyat," harapnya.
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini beberapa survei merilis temuannya mengenai nama-nama Calon Presiden (Capres) 2014. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan Megawati, Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie mendapat dukungan diatas 10 persen jika ikut Pilpres. Sementara nama lainnya seperti Ani Yudhoyono, Pramono Edi Wibowo, Anas Urbaningrum dan Marzuki Ali masih berada di bawah 10 persen dukungannya.
Sementara itu, Jaringan Suara Indonesia (JSI) menempatkan Megawati dengan urutan paling tinggi dengan 23,8 persen, menyusul masing-masing, Prabowo Subianto 17,6 persen, Aburizal Bakrie 13,7 persen.
Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) sendiri menempatkan Prabowo Subianto sebagai capres dengan tingkat keterpilihan 28 persen, kemudian Mahfud MD 10,6 persen, Sri Mulyani Indrawati 7,4 persen, Aburizal Bakrie 6,8 persen, KH Said Agil Siradj 6 persen dan Din Syamsuddin 5,2 persen. Kemudian disusul Dahlan Iskan 0,4 persen, Megawati 0,3 persen, dan Chairul Tanjung 0,2 persen. (awa/jpnn)
JAKARTA - DPR mewacanakan perlunya ada Undang-undang (UU) yang mengatur lembaga survei. Pengaturan survei menjadi penting untuk menghindari pembohonggan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut