Bikin Surat Suara dari Kertas Koran
jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum atau KPU akan menggunakan kertas koran sebagai surat suara Pemilu 2009. Alasannya, penggunaan kertas koran itu akan menghemat anggaran pengadaan logistic surat suara hingga 50 % jika dibandingkan menggunakan kertas jenis HVS.
Anggota KPU I Gusti Putu Artha di kantor KPU, Jakarta, Selasa (9/9) mengatakan, penggunaan kertas koran itu tak hanya menghemat anggaran namun juga tidak akan mempersulit pemilih saat melihat kertas suara untuk memberikan pilihannya di bilik suara.
"KPU merencanakan kertas yang digunakan kertas koran saja supaya lebih efisien. Dibanding kertas HVS folio 80 gram, biayanya jauh lebih murah dan tidak mengganggu saat pemilih menandai surat suara," ujar Putu Artha.
Lebih lanjut Putu menambahkan, sampai saat ini memang belum ada keputusan KPU terkait penggunaan kertas Koran untuk surat suara. Namun demikian, KPU akan segera membahas dan memutuskan penggunaan kertas koran pada Pleno KPU.
Hal senada juga disampaikan anggota KPU Andi Nurpati. Menurutnya, pada rapat pleno sudah ada pembahasan tentang penggunaan kertas koran. Nurpati mengatakan, KPU tidak akan menggunakan HVS folio 80 gram karena merujuk pada Pemilu 2004 penggunaan kertas jenis HVS biayanya mahal.
Surat Suara Hitam Putih
Dalam kesempatan sama, Putu juga mengungkapkan, dirinya sudah mengusulkan agar surat suara tidak dicetak berwarna tetapi hitam putih saja. Putu mencontohkan penggunaan surat suara hitam putih pada pemilihan aya di Malaysia. "Dan itu tidak mengurangi makna. Biaya cetaknya juga bisa hemat 50 persen dibanding surat suara full color (berwarna)," tandasnya.
Usulan Putu itu juga didukung Andi Nurpati. Dikatakan, surat suara lebih baik dicetak hitam putih karena biayanya murah.
JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum atau KPU akan menggunakan kertas koran sebagai surat suara Pemilu 2009. Alasannya, penggunaan kertas koran
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN