Bikin TPS di Grey Area bagi Warga tanpa Identitas

jpnn.com - JAKARTA PUSAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI menyiapkan tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah grey area (daerah abu-abu). Wilayah itu adalah sebutan untuk lahan ilegal yang ditempati masyarakat.

Ketua Pokja Pemutakhiran Data KPU DKI Mohammad Sidik mengatakan, di Jakarta Utara (Jakut) terdapat 44.000 jiwa yang menempati lahan ilegal dan tidak punya identitas kependudukan. Mereka terbagi dalam beberapa kelurahan. Di Kampung Beting Remaja, Kelurahan Tugu Utara, terdapat 2.994 jiwa. Lalu, di Tanah Merah, Kelurahan Rawabadak Selatan, tercatat 5 ribu jiwa; di Kelapa Gading Barat, Kelurahan Tugu Selatan, terdapat 35 ribu jiwa; dan Kampung Sawah, Kelurahan Semper sebanyak 7 ribu jiwa.

“Alhamdulillah, semua sudah terdata dengan baik dan bisa menggunakan hak suara dalam pemilihan legislatif (pileg) pada 9 April,” kata Sidik, Selasa (8/4).

Mantan aktivis HMI Cabang Depok, Jawa Barat, itu mengaku, saat pendataan di tanah ilegal, KPU berkoordinasi dengan dinas kependudukan dan catatan sipil. Beberapa lokasi bahkan telah dibuatkan RT/RW untuk memudahkan pendataan. Hal tersebut juga sudah sesuai dengan persetujuan gubernur. “Jika ada warga di grey area yang belum terdaftar, datang saja ke TPS dengan membawa KTP atau identitas lain,” tutur dia.

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Mimah Susanti mengatakan, di daerah grey area sangat rawan terjadi kecurangan dengan modus penggelembungan surat suara. “Kita akan pastikan kelebihan surat suara di TPS grey area,” ujarnya.

Selain itu, Bawaslu akan menerjunkan lebih banyak personel ke wilayah abu-abu. Sebab, daerah tersebut harus dijaga ketat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Bawaslu, lanjut dia, juga minta tambahan personel polisi untuk menjaga wilayah abu-abu atau warga yang menempati lahan ilegal. “Panwas yang bertugas di grey area juga akan bekerja ekstra dan tidak boleh lengah,” ungkap dia. (riz/hen/dwi)