Bikinan Tim, Tulisan 'Revolusi Mental' Jokowi Dikritik

jpnn.com - JAKARTA - Tulisan berjudul 'Revolusi Mental' karya calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo menuai kritik. Pasalnya, capres yang akrab disapa Jokowi itu mengakui bahwa tulisannya yang dimuat di Harian Kompas edisi Sabtu (10/5) bukan hasil karya sendiri melainkan ditulis bersama-sama dengan tim sukses (timses).
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak menilai sikap Jokowi tidak etis. Seharusnya, bukan hanya nama Jokowi yang dicantumkan dalam tulisan tersebut.
"Harusnya penulisnya Jokowi dan tim. Kalau dia mengklaim tulisannya sendiri, itu pelanggaran akademik. Tidak etis. Dia menulis kan bukan gagasannya sendiri. Dia tulis garis besar, yang menulis orang lain," kata Zaki kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/5).
Menurut Zaki, seharusnya diakui saja bahwa Jokowi hanya sedikit berkontribusi dalam penulisan. Hal ini dinilai lebih baik daripada mengklaim tulisan tim suksesnya sebagai tulisannya sendiri.
Zaki menambahkan, sikap klaim tersebut juga tidak sesuai dengan tema "Revolusi Mental" dalam tulisan.
"Kalau judulnya Revolusi Mental tapi modelnya sudah melanggar seperti itu, jadi bertanya-tanya. Retorika atau apa. Jokowi harusnya revolusi mentalnya sendiri supaya jujur," tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengakui bahwa tulisan opini berjudul 'Revolusi Mental' bukan ditulis sendiri olehnya. Hal ini dikatakannya kepada wartawan di Bandara Sultan Hasanudin, Makassar. Sabtu (10/5) kemarin.
"Saya kan membuat strukturnya, poin-poinnya, kemudian kita rembuk dalam tim, baru kita buat," ungkap Jokowi. (dil/jpnn)
JAKARTA - Tulisan berjudul 'Revolusi Mental' karya calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo menuai kritik. Pasalnya, capres yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut
- Lewat Retret Kepala Daerah, Prabowo Dinilai Sedang Menghancurkan Demokrasi
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Usut Kasus Gratifikasi di DJP, KPK Periksa Sejumlah Bos Perusahaan