Biksu Demo Desak Pembebasan Tapol Myanmar
Rabu, 16 November 2011 – 04:48 WIB
Myanmar yang jatuh ke tangan junta militer sejak 1962 itu tak pernah mengenal unjuk rasa. Begitu pemerintahan kembali dikuasai sipil tahun ini, warga Myanmar diperkenankan kembali berdemonstrasi. Namun, karena militer masih memegang peranan penting dalam pemerintahan, janji untuk memberikan kebebasan berpendapat kepada warga tak bisa sepenuhnya terwujud.
Meski sudah mulai memberikan hak-hak politik kepada warga, pemerintah Myanmar masih menahan sedikitnya 2.000 tahanan politik. Itulah yang selalu dikeluhkan ikon demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan beberapa kalangan politisi. Dalam demonstrasi kemarin, pemerintah juga mengerahkan sejumlah besar polisi ke Mandalay. Tapi, mereka hanya berjaga-jaga saja. (AP/AFP/BBC/hep/ami)
YANGON - Desakan agar pemerintah Myanmar segera membebaskan tahanan politik menguat. Kemarin (15/11), lima biksu Buddha berunjuk rasa di Pagoda Maha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer