Bila Putra dan Menantu Presiden Menang Pilkada 2020, Pemberantasan Korupsi Bakal Ambyar?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi pemberantasan korupsi di Kota Medan dan Solo bakal sulit berjalan, jika anak dan menantu Presiden Joko Widodo menang pada Pilkada serentak 2020.
Putra presiden, Gibran Rakabuming Raka diketahui maju berpasangan dengan Ketua DPRD Solo Teguh Prakosa pada Pilkada Solo.
Sementara menantu presiden, Bobby Nasution-Aulia Rahman juga maju berpasangan sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota Medan 2020.
"Jika keduanya terpilih, maka diperkirakan pemberantasan korupsi di Medan dan Solo tidak akan efektif," ujar Ujang kepada jpnn.com, Kamis (10/9).
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini memprediksi, aparat penegak hukum bakal enggan mengawasi, jika yang menjabat putra dan menantu presiden.
Pasalnya, Jokowi merupakan kepala pemerintahan sekaligus kepala negara, di mana juga identik dengan sebutan orang paling berkuasa di Indonesa saat ini.
Karena itu, akan sulit bagi aparat penegak hukum mengawasi keluarganya, meski ada indikasi korupsi nantinya.
"Jadi, bisa tak tersentuh hukum. Karena sebagai penguasa, hukum juga ada dalam genggaman presiden, meski hukum disebut panglima tertinggi di Indonesia," ucapnya.
Ujang memprediksi pemberantasan korupsi di Kota Medan dan Solo nantinya bakal sulit berjalan jika menantu dan anak Presiden Joko Widodo menang di Pilkada serentak 2020.
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons
- Respons Gibran Seusai Dipecat PDIP: Kami Menghargai & Menghormati Keputusan Partai
- Daftar 27 Kader yang Dipecat PDIP, Ada Jokowi hingga Effendi Simbolon