Bila SBY Jatuh…!
Kamis, 14 Juli 2011 – 12:15 WIB
Tapi apa pentingnya Presiden RI ngomong soal SMS dan BBM yang dikirim kader binaannya di partai dan yang nyerimpet orang-orang Partai Demokrat sendiri, kemudian menganggap semua kebusukan itu sebagai potret perpolitikan nasional?
Namun yang paling sial malam itu adalah kalangan pers nasional. Sebab semula para wartawan itu datang ke Cikeas menembus pengamanan yang amat ketat dengan penuh harap dapat berita ekslusif seputar Nazaruddin, yang selama beberapa pekan terakhir ini memang menjadi primadona berita in absentia, alias narasumber dalam pelarian.
Tapi ibarat pepatah "untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak", alih-alih dapat berita top dunia tentang Nazaruddin, para wartawan itu malah dijadikan tersangka penyebar berita dari SMS dan BBM yang tidak jelas siapa pengirimnya.
Tentu saja para wartawan yang hadir di Cikeas malam itu tampak cemas. Masyarakat pers nasional, sebagaimana diungkap Ketua Dewan Pers Bagir Manan, menyayangkan kegegabahan Presiden dalam mengatur narasumber.