Billy Sindoro Semakin Terpojok
Minta Staf Kirim E-Mail Putusan
Selasa, 13 Januari 2009 – 00:47 WIB
Namun, menurut JPU Sarjono Turin, isi pesan tersebut kurang lebih adalah permintaan Astro Group Malaysia agar mempertahankan usaha PT Direct Vision. Belakangan pesanan putusan itu mirip dengan putusan KPPU yang memutuskan sengketa Liga Inggris. Sidang itu juga mengungkap peran Billy yang meminta Benedict mem-booking kamar di Hotel Aryaduta. Itu dilakukan untuk pertemuan Billy Sindoro dan Iqbal.
Baca Juga:
”Saya yang mem-booking tempat tersebut. Tapi, apa maksud pertemuan itu saya tidak tahu,” jelasnya. Dia mengaku bahwa tugasnya adalah memastikan apakah kamar telah tersedia. ”Saya hanya memastikan bagaimana kebersihannya. Termasuk apakah ruangan panas atau tidak,” ucapnya.
Selain Benedict, JPU menghadirkan CEO Representative Astro Malaysia Nelia Concapcion Molato. Sebelumnya, Nelia juga pernah menjabat CEO di PT Direct Vision. Dia mengaku tidak mengetahui apa yang dilakukan Billy dengan KPPU. ”Saya tidak tahu apa yang dilakukan Pak Billy,” jelasnya. Menurut Nelia, Billy juga tidak menduduki struktur apapun dalam perusahaan tersebut.
Sekretaris Billy, Haryanti, yang juga diperiksa dalam sidang kemarin menjelaskan, pada hari kejadian dirinya memang mengatur jadwal pertemuan antara Billy dan beberapa pihak. ’’Hari itu Pak Billy memang saya jadwalkan bertemu Pak Hotman Paris Hutapea (pengacara) di Summitmas dan Pak Iqbal (KPPU) di Aryaduta. Tapi, saya tidak tahu persis, tujuan pertemuan itu apa,” kata Haryanti.
JAKARTA – Kasus dugaan suap anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Iqbal yang melibatkan petinggi Grup Lippo Billy Sindoro di Pengadilan
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan