Bima Arya: Biarin Dibilang Lebay, daripada Korban Berjatuhan
jpnn.com, BOGOR - Kasus Covid-19 di Kota Bogor kembali terjadi di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra-Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Total kasus hingga saat ini positif Covid-19 di Kota Hujan menjadi 301 kasus.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kenaikan kasus terjadi karena kedisiplinan dan kekhawatiran warga yang mulai menurun.
“Saya membaca satu situasi yang sangat mengkhawatirkan. Covid-19 naik tetapi kekhawatiranya menurun, disiplinnya menurun. Ini yang sangat berbahaya,” ujar Bima kepada Radar Bogor, Senin (3/8).
Naiknya jumlah kasus konfirmasi di Kota Bogor kata dia, merupakan salah satu indikator menuju puncak Covid-19 dan itu masih sesuai prediksi.
Meski demikian, Bima mengaku tak sependapat dengan penilaian bahwa Indonesia telah menghadapa gelombang kedua.
“Gelombang pertama saja belum tuntas. Gelombang dua itu kalau sudah mentok kemudian flat-nya menurun,” jelas dia.
Bima menjelaskan saat ini Kota Bogor sedang menghadapi sejumlah klaster persebaran Covid-19. Antara lain, klaster keluarga, luar kota, fasilitas kesehatan, hingga klaster perkantoran.
Naiknya jumlah kasus konfirmasi Covid-19 merupakan salah satu indikator menuju puncak Covid-19 dan itu masih sesuai prediksi.
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Pram-Rano Menang di Pilkada Jakarta, Begini Komentar Wamendagri Bima Arya
- Wamendagri: Ada 42 Usulan Pemekaran Daerah Provinsi
- Wamendagri Pastikan Hasil Pilkada Jakarta Valid Meski Angka Golput Tinggi
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Ini Penjelasan Wamendagri soal Pilkada Serentak 2024